Jumat, 24 April 2015

PERUSAHAAN MULTINASIONAL


PENDAHULUAN
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.

SIFAT MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC

Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a.    Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri
b.      Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di Negara tersebut maka masalah hambatan  tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya Negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC.

FAKTOR NONEKONOMI

Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara itu.

KEKUATAN BERSAING MNC

Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC.
b.      MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen
c.       MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d.      MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e.       MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f.       MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g.      MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi.

EFEK GLOBAL MNC

Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar  MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.

MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK

Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.

KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK

Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a.       Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja.
b.      Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c.       Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk akan dirugikan.
d.      Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif.

MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA

Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.

KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA

Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.

PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA

Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a.       Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b.      Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
c.       Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
d.      Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk.
e.       Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.

  DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 1997. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.




3 komentar:

  1. How to make money off of gambling - Work Tomake Money
    A casino gambling site that has a great reputation for a solid user interface and งานออนไลน์ easy to use interface. One of the best casinos that

    BalasHapus
  2. Hard Rock Hotel & Casino Lake Tahoe
    Hard Rock Hotel & Casino 익산 출장안마 Lake Tahoe is a 경상북도 출장마사지 luxury hotel and casino located on 삼척 출장안마 the famous 여주 출장마사지 strip in Stateline, Nevada, USA. Located 상주 출장마사지 minutes from the

    BalasHapus