PENDAHULUAN
Karena
begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar
untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua karakteristik sehingga suatu
perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan
kriteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut
digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan
mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara.
Sedang yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah
Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang
dilakukan oleh cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC
kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional
dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak
hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang
tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.
SIFAT MNC
Karakter
MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri,
pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian
cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan
cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar
negeri.
Pengaturan
pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang
lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki
pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui
patungan (joint ventures).
Tijuan
dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC
yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang
memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan
input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi
vertiakal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar
negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut
oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara
mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama
dengan perusahaan induk.
Sebelum
produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya
telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional seperti misalnya
ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan
peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat
menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan
dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor
pemasaran.
Perusahaan
dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan
perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi
atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya
perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar
negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik
dan tingkah laku konsumen serta pemerintah Negara dimana cabang itu akan
didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari
faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar
negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan
ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat
mengimbangi risiko yang tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
MNC
Untuk
mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah
mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam
kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri
dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a. Apabila
perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui
kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itucabang di luar negeri dapat
merupakan basis untuk memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan
purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri
b. Ekspor
ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di Negara
tersebut maka masalah hambatan tarif
dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh
perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk
mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat
menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan
tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
Apabila
tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum
maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi pertimbangan
utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara yang upah
buruhnya rendah (biasanya Negara berkembang), terutama apakah produk yang
dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering
menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya
pemogokan.
Faktor
biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan
membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya transport, pajak
yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC.
FAKTOR NONEKONOMI
Di
samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor
sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah
terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering
mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa
pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan
mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal
dari Negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat
perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman
(sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC
tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah
kestabilan politik Negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan
sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara itu.
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber
kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC
dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang
dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja
dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm)
mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang
independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional
comparative advantage” dari MNC.
b. MNC
dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap
pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses
produksi, marketing maupun manajemen
c. MNC
kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi
melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus
disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC
biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya,
melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses
produksi.
e. MNC
juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari
sumber dana internasional.
f. MNC
sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk
merebut pasar.
g. MNC
sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh
Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara
yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan
cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice)
sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah
kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek
positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC
akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin
dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri
tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek
sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara
yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi
empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan
oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara
yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai
suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang
berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di
Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global
masih dipertanyakan.
MNC
dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya
dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi
operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut:
proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan
dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan
kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses
pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan
lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi
antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi
yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage
yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi
internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan
perdagangan internasional.
Sebagai
tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul
karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan
mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat
dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga
rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula
MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus
dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan
adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya
perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya
riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan
perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis
sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin
MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak
negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan
monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan
pasar MNC mungkin dapat merupakan alat
untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input,
produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah
pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi
kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru.
Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout
potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel
maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs)
bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik
ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat)
ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak
lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan
menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya,
dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif
terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat
memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya
dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong
investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif.
Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim
pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu
yang sampai kini belum terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam
kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri
adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari
pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi
pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi
teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah
di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan
rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada
kerugiannya.
Manfaat
lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang
dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah.
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak.
Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih
murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
Penolakan
terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari
oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional,
maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga
kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta
dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a. Pergeseran
tenaga kerja
Isyu
mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri
terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti
menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC
di luar negeri. Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri
tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi
kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula
menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti
apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar
penciptaan lapangan kerja.
b. Berkurangnya
keunggulan modal dan teknologi
MNC
sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga
kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan
di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan
industri dalam negeri dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber
pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang
dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh
perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c. Penghindaran
pajak
Melalui
praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC)
yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang
diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang
wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk akan dirugikan.
d. Merongrong
kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan
yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu
jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang
efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain.
Secara
makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang
dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang
sifatnya restriktif.
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan
potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan dan
kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca
pembayaran.
Dalam
kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah
benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha
local dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan
stock modal nasional, jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal
dari MNC.
Efek
kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang
modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang
diperoleh.
Seperti
halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya
menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi
keahlian/skill tenaga kerja.
Efek
yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka
pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta
mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang
mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur
perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik
memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki
impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini
dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau
syarat mengguanakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan
konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk
tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini
akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering
pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini
mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal.
Masalah
lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang
berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC
tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan
di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada
beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a. Pengaturan
tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek
MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan
screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka
MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b. Penentuan
sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan
pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan
kegiatan atau mengambil keputusan.
c. Negara
penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di
impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta
pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
d. Negara
penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara
induk.
e. Negara
penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
Setiap
negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya
MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih
bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan
pengaturan melalui Undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin. 1997. Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE.
kurang
BalasHapusHow to make money off of gambling - Work Tomake Money
BalasHapusA casino gambling site that has a great reputation for a solid user interface and งานออนไลน์ easy to use interface. One of the best casinos that
Hard Rock Hotel & Casino Lake Tahoe
BalasHapusHard Rock Hotel & Casino 익산 출장안마 Lake Tahoe is a 경상북도 출장마사지 luxury hotel and casino located on 삼척 출장안마 the famous 여주 출장마사지 strip in Stateline, Nevada, USA. Located 상주 출장마사지 minutes from the